Selasa, 21 April 2009

POM

POM FASTE UINSUSKA 2009
Duar….Akhirnya tiba waktunya penyelenggaraan POM FASTE dikampus UIN SUSKA RIAU .takbeda denga Pom Faste sebelum2 nya Pesta olahraga yang diselenggarakan oleh Fakultas Saina & teknoogi ini selalu dinanti & mandapat sambutan positif dari para pelaku fakuiltas ini, dimulai dari Dekan, Dosen dan yang paling penting dari para mahasiswa sendiri
Pom faste kali ini manyelenggarakan berbagai cabang olahraga , seperti Tenis Meja,Bola Voli,Sepak Takraw, Futsal dsb..
Khusus pada futsal yang merupakan cabang olah raga terfavorit di fakultas Sains & Teknologi ,cabang futsal kali ini cukup banyak partisipannya, yaitu 18 Team dari masing – masing jurusan di fakultas teknik ini,khusus jurusan Sistem Informasi mengirim 4 team yaitu : S.I A,S.I B,Aqua S.I 1 ( terdiri dari sem4), n Aqua S.I 2 ( Sem 4 ).
Pom Faste kali ini melakukan opening ceremony cabang Futsal pada tanggal 17 April 2009 (tepatnya hari jummat) dibarengi digelarnya dua partai,yaitu antara TIF VS TIF (derbi jurusan ) dan partai kedua antara S.IA VS TIF 07 ( dengan kemenangan untuk S.I A lewat drama adu penalty yang berkesudahan 3 – 2 untuk kemenangan S.IA .seteleh melakukan pertandingan dua kali babak dengan skor sama kuat 3-3.
Sejauh ini sudah dilaksanakan 6 partai dan masih banyak partai – partai lainya yang akan berjalan dengan serru tentunya.
Semoga Pom kali ini berjalan lancar (sesuai rencana ) & sesuai tujuan ynag telah dicanangkan.”maju terus anak faste ( khususnya tim2 dari jurusan system informasi) yang merupakan jurusan tercintaku.semoga meraih hasil ynag maksimal.
Amien…………..amien ………….”junjung terusd sportifitas”

Senin, 06 April 2009

Shevchenko Tak Mau Kembali Ke Chelsea
Andriy Shevchenko (soccerstar)

VIVAnews - Di antara kebimbangan dalam status pinjaman dari Chelsea ke AC Milan. Andriy Shevchenko memilih bertahan di Milan, meski masih jadi pemain cadangan.

Striker Timnas Ukraina ini dipinjamkan selama semusim di Milan. Itu akibat Sheva gagal tampil mengesankan di Stamford Bridge, kandang Chelsea.

"Saya sangat berharap bisa bertahan di Milan sampai tahun depan. Tapi, sampai saat ini keputusan belum dibuat," kata Shevchenko kepada Reuters.

Shevchenko sempat mengalami masa indah di San Siro era 1999-2006. Pria berusia 32 tahun ini mempersembahkan lima trofi, di antaranya Liga Champions 2003 dan scudetto 2004.

Sayangnya, come back Sheva di San Siro belum sempurna. Ia lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan skuad asuhan Carlo Ancelotti itu. Sampai saat ini, Sheva baru dua kali menjadi starter di Serie A.

Sheva kembali menemukan ketajamannya saat mencetak satu gol buat Ukraina saat dikalahkan Inggris 1-2. Lalu, ia juga mengkreasi gol kedua Milan sat menaklukkan Lecce 2-0 di Serie A.

Untuk itu, Shevchenko tak ingin kembali ke Chelsea. Ia berharap kembali berstatus permanen di Milan.

"Saya berada dalam penampilan terbaik setelah mencetak gol di Wembley buat Ukraina. Lalu, sebuah assist buat Milan. Saya ingin meneruskan penampilan bagus ini sampai akhir musim," lanjut Sheva.

"Saya ingin tampil terbaik buat fans. Jika mereka senang, saya juga akan bahagia," tutup Sheva.

• VIVAnews

Sabtu, 14 Maret 2009

Capello
London, Prestasi klub-klub Italia di Liga Champions tahun ini hancur lebur dengan tidak ada satupun yang melewati babak perdelapanfinal. Sementara tim-tim Inggris berjaya di mana empat wakil mereka masih bertahan.

Sebagai orang Italia yang kini menjadi manajer timnas Inggris, Fabio Capello adalah seseorang yang punya kompetensi lebih dari cukup untuk memberikan penilaian tentang keadaan sepakbola di dua negara yang dianggap sebagai dua yang teratas di dunia itu.

"Tim-tim Inggris lebih terbiasa untuk bermain dengan fisik. Dalam hal ini, tim kami (Italia) jelas kurang dibanding klub-klub Inggris," Capello mulai membandingkan seperti dituturkannya kepada RAI yang dikutip Reuters.

"Ada masalah lain. Ada sangat banyak gangguan di Liga Italia dan ada sangat sering trik seperti menjatuhkan diri ke lapangan yang membuahkan hasil," lanjut pria berumur 62 tahun lalu itu.

"Wasit, dalam hal ini, seharusnya lebih membiarkan pertandingan mengalir. Ini adalah persoalan lain dibandingkan sepakbola Inggris di mana ritmenya lebih cepat dan lebih mengalir," ujar Capello.

Capello juga tak lupa menyoroti buruknya infrastruktur sepakbola di Italia. Eks arsitek AC Milan, AS Roma dan Real Madrid itu menilai setelah Italia gagal menjadi tuan rumah Piala Eropa 2012, mereka harus berusaha keras untuk menjadi host Euro 2016 karena itu akan banyak membantu sepakbola negeri Pizza.

"Stadion-stadion di sana sangat tua dan tidak nyaman. Ini adalah peluang untuk memperbaiki, tetapi dibutuhkan niatan sungguh-sungguh untuk melakukannya," kata Capello.

Yang terakhir, Capello mengkritik ketidaktegasan otoritas sepakbola Italia terhadap para fans yang bertindak anarkis. "Mereka bilang katanya tidak ada lagi spanduk (ofensif) dan kembang api di stadion. Namun tetap saja (itu belum dilarang)," geramnya. (kilasberita.com/asd/dtc)