Sabtu, 25 Oktober 2008

Jerman tanpa Ballack, Spanyol Kehilangan Silva

BERLIN - Kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa diadakan serentak pada Sabtu nanti (6/9). Tapi, sejumlah kontestan kini harap-harap cemas seiring cedera yang menimpa para pemain pilar mereka. Siapa saja mereka?

Ujian berat dialami Jerman. Runner-up Euro 2008 itu bakal kehilangan kapten tim Michael Ballack (cedera kaki kiri) saat menghadapi Liechtenstein di Vaduz (6/9). Ballack juga dimungkinkan masih absen ketika Jerman berhadapan dengan Finlandia di Helsinki empat hari kemudian (10/9).

Gara-gara cedera itu, Ballack absen kala Chelsea menghadapi Tottenham Hotspur dalam lanjutan Premier League Inggris pada Minggu lalu (31/8). Cedera itu pula yang membuat gelandang 31 tahun tersebut hanya menjadi penonton tatkala Timnas Jerman lawan Bayern Munchen dalam laga testimonial Oliver Kahn di Allianz Arena dini hari kemarin (3/9) yang berakhir draw 1-1.

"Michael (Ballack) mustahil tampil lawan Liechtensten. Dia harus istirahat selama delapan sampai sembilan hari. Harapan kami, dia bisa lebih cepat sembuh dan tampil lawan Finlandia," papar Joachim Loew, arsitek Jerman, kepada stasiun televisi ZDF dan dikutip Associated Press.

Absennya Ballack memberi masalah bagi Loew dalam mengatur komposisi di lini tengah timnya. Pasalnya, Die Mannschaft (sebutan Jerman) sebelumnya sudah kehilangan pilar lini tengah lainnya, Torsten Frings. Dia mengundurkan diri karena patah tulang hidung saat bermain basket dalam sebuah laga ekshibisi yang diselenggarakan klubnya, Werder Bremen.

Minus Ballack dan Frings, Loew bakal mengandalkan Tomas Hitzlsperger dan Simon Rolfes. Der trainer (pelatih) 48 tahun itu pun kembali memanggil Andreas Hinkel, pemain yang merumput bersama Glasgow Celtic, untuk melapis lini tengah Jerman.

Hinkel, 26, kembali masuk timnas setelah tiga tahun absen. "Hinkel adalah pemain serbabisa. Dia bisa diposisikan sebagai gelandang meski posisi aslinya full back," tutur Loew.

Pemain lain yang absen di awal kualifikasi Piala Dunia 2010 adalah gelandang Spanyol David Silva. Pemain yang biasa beroperasi sebagai winger kiri itu mengalami masalah pada engkel kiri saat menjalani tes medis di Madrid kemarin. Silva dipastikan absen saat La Furia Roja (sebutan Spanyol) menghadapi Bosnia Herzegovina di Murcia (6/9) maupun lawan Armenia di Albacete (10/9).

Pelatih Spanyol Vicente del Bosque menyatakan tidak akan memanggil pemain baru sebagai pengganti Silva. Padahal, minus pemain Valencia berusia 22 tahun itu, daya serang Spanyol bakal berkurang setelah kehilangan bomber Fernando Torres. "Tidak ada pemain baru karena 19 pemain yang ada sudah cukup," kata Del Bosque kepada El Mundo.

Badai cedera ikut menimpa Italia dan Skotlandia. Italia kehilangan kiper kedua Marco Amelia karena cedera punggung di sesi latihan kemarin. Mengingat masih ada Morgan de Sanctis sebagai pelapis Gianluigi Buffon, pelatih Italia Marcello Lippi sepertinya tidak akan membawa Amelia saat melawat ke Siprus (6/9).

Sementara itu, gelandang AS Roma Alberto Aquilani (cedera engkel) dan defender Juventus Nicola Legrottaglie (tertarik otot kaki) diperkirakan bisa fit Sabtu nanti.

Lippi menyatakan bahwa Giuseppe Rossi, Riccardo Montolivo, dan Marco Materazzi seharusnya masuk skuad jika tidak mengalami cedera.

Stoner Raih Pole Tujuh Kali Beruntun

Misi Casey Stoner merapatkan jarak poin dari Valentino Rossi, tampaknya, akan berjalan dengan baik. Setelah menjadi yang tercepat di babak latihan MotoGP San Marino, pembalap Ducati itu kembali menguasai kualifikasi.

Hasil tersebut memberikannya pole position tujuh kali secara beruntun. Balapan yang berlangsung di Sirkuit Misano bakal menjadi pertaruhan bagi Stoner untuk mempertahankan gelarnya.

Dia sangat membutuhkan poin maksimal guna memangkas jarak dari Rossi. Selain butuh tampil sempurna hingga akhir lomba, dia mengemban misi menyamai rekor musim lalu di Misano. Menciptakan fastest lap sekaligus memenangi lomba.

Hebatnya, pole position tersebut diraih Stoner dalam kondisi yang jauh dari fit. Dia sedang menderita cedera pergelangan tangan kanan. Ketika menjalani sesi latihan hari pertama, dia baru mengetahui perihal cederanya itu. Meski demikian, Stoner masih sanggup menyapu seluruh sesi latihan dan kualifikasi. Jadi, saat balapan, Stoner tak hanya melawan rival-rivalnya, tapi juga cedera itu.

''Ini benar-benar aneh karena saya tak merasa terganggu sebelumnya. Saya merasakannya saat membenahi pelindung punggung, terasa makin sakit saat saya menjalani sesi latihan. Dan, saya langsung memeriksakannya,'' tutur Stoner kepada Autosport.

Dengan hasil yang telah dicatatkannya pada sesi latihan dan kualifikasi, Stoner semakin optimistis mampu mendapatkan kesempurnaan di Misano. Dia juga yakin cedera yang membekapnya tak akan memberi kesulitan saat balapan.

Bahkan, dia menyatakan tak ada langkah antisipasi jika terjadi masalah di hari lomba. ''Cedera ini tak begitu buruk. Kadang terasa sakit jika saya melakukan kesalahan menikung atau saat motor terguncang,'' ungkap Stoner. Dia menambahkan, mungkin hal itu akan mengganggu, tapi tak akan memberi dampak jika semuanya berjalan dengan baik di lintasan.

Stoner mencatat waktu tercepat 1 menit dan 33,378 detik saat kualifikasi. Catatan tersebut lebih cepat 0,510 detik dari Rossi yang start di posisi kedua. Itu adalah kali ketiga secara beruntun bagi Rossi start tepat di belakang Stoner.

Walau menancapkan dominasinya di sesi kualifikasi, Stoner mengakui timnya mengalami tantangan yang besar untuk memenangi lomba. Itu tak lepas dari hasil yang mereka peroleh dalam dua seri terdahulu.

Meski mendapatkan posisi start pertama, Stoner gagal menang di Laguna Seca (GP Amerika Serikat) dan Brno (GP Rep Ceko). Stoner mengungkapkan, kedua GP itu membuktikan kerja keras yang dilakukannya dan timnya di akhir pekan harus diakhiri pula dengan manis saat balapan.

''Jadi, kami masih harus menuntaskannya dengan sempurna saat balapan,'' ujarnya.

Jika Stoner merasakan semuanya berjalan dengan baik, hal sebaliknya justru dirasakan Rossi. Setidaknya ada dua hal yang dikeluhkan Rossi, yaitu pilihan ban dan sistem pengereman motor.

Itu justru dirasakan Rossi di akhir sesi kualifikasi. ''Ban untuk balapan memberi sedikit masalah. Meski masih bisa start kedua, kami masih harus membenahinya. Selain itu, saya mendapat masalah saat melakukan pengereman di beberapa tikungan,'' ungkap Rossi. (autosport)

Hujan dan Angin Kencang Hentikan Lomba di INDIANAPOLIS

INDIANAPOLIS - Valentino Rossi sudah mencatat banyak sejarah. Minggu lalu (kemarin dini hari WIB), bintang Fiat Yamaha itu menambah dua lagi sejarah.

Pembalap Italia itu menjadi pembalap MotoGP pertama yang meraih kemenangan di sirkuit legendaris Indianapolis Motor Speedway, Amerika Serikat. Dia juga mencatat kemenangan nomor 69 di kelas tertinggi, memecahkan rekor Giacomo Agostini.

Plus, kemenangan itu membuatnya semakin dekat dengan gelar juara dunia 2008, gelar keenamnya di kelas tertinggi. Dengan victory di Indy, Rossi kini punya 287 poin. Pesaing terdekatnya, andalan Ducati Marlboro Casey Stoner, hanya finis keempat, memiliki total 200 poin.

Dengan hanya tiga lomba tersisa, dengan 75 poin maksimal, Rossi tak perlu lagi memaksakan diri. Pada lomba berikutnya di Motegi, Jepang, 28 September nanti, Rossi bisa finis di belakang Stoner dan tetap menjadi champion. Yang penting, beda poin di penghujung lomba itu harus minimal 76.

Balapan di Indianapolis sendiri tidak berlangsung sesuai rencana. Hujan angin yang mengganggu sepanjang akhir pekan kembali mengacaukan suasana. Gara-gara cuaca buruk, lomba kelas 125 cc harus dihentikan sebelum waktunya (16 dari 23 lap). Lomba kelas 250 cc lantas ditunda setelah MotoGP, dan kemudian dibatalkan sepenuhnya karena cuaca tidak memungkinkan.

Lomba MotoGP masih berlangsung sesuai rencana. Ketika jadwal start pukul 15.00 waktu setempat, kondisi lintasan sudah memungkinkan. Start dari pole position, Rossi sempat melorot ke posisi empat. Casey Stoner melejit ke depan, diikuti favorit tuan rumah Nicky Hayden (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso (JiR Team Scot Honda).

Belum ada satu lap, Dovizioso memimpin lomba. Hayden ganti memimpin pada lap ketiga, dibuntuti Rossi. Selama sepuluh putaran, Hayden dan Rossi bergantian mencatat fastest lap, menjauh dari pembalap lain di belakang.

Rossi lantas menyalip Hayden pada lap 14, lantas menjauh dan menjauh. Sempat hampir jatuh pada putaran 17, Rossi tetap di depan ketika hujan dan angin menyerbu lintasan. Bendera merah pun harus dikibarkan, pertanda lomba dihentikan sebelum waktunya. Hasil lomba lantas diambil dari penghujung lap 20. Sempat ada pembicaraan untuk me-restart lomba begitu cuaca membaik, tapi para pembalap minta agar lomba dihentikan saja.

Rossi merasa keputusan menghentikan lomba itu benar. "Anginnya luar biasa. Hujannya deras, kita tak bisa melihat apa-apa. Di trek lurus, ada hempasan angin yang membuat motor tak terkendali," Paparnya.

Sebagai pemimpin lomba, Rossi punya opsi mengangkat tangan, minta lomba dihentikan. Tapi dia tak mau melakukannya. "Saya tak mau dibilang minta berhenti karena sedang memimpin," ucapnya.

Pembalap berjulukan The Doctor itu menegaskan, kondisi benar-benar parah. "Angin adalah masalah utama. Kita tak mungkin melaju di trek lurus utama. Ada kaleng bir, gelas kertas, dan kantong plastik bertebaran di lintasan. Benar-benar berantakan. Bahkan rumput pun lepas dari tanah," jelasnya.

Hayden, meski kalah, juga mengaku lega. Ketika hujan kembali turun, dia mengaku ban basahnya sudah kehabisan alur. Kalau diteruskan, hasilnya bisa membahayakan. Apalagi, ini adalah podium pertamanya tahun ini, hasil terbaiknya sejak meraih kemenangan di Laguna Seca, California, pada 2006 lalu.

Hayden juga tidak dalam kondisi fit. Dia masih harus pakai tongkat untuk berjalan naik podium, karena mengalami cedera tumit gara-gara tampil di X-Games (motor trail) beberapa pekan lalu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim, keluarga, para fans, dan semua yang terus mendukung saya. Belakangan jalan saya tidaklah mulus. Tapi itulah hidup," ucap pembalap yang tahun depan pindah ke Ducati Marlboro itu.