Sabtu, 25 Oktober 2008

Hujan dan Angin Kencang Hentikan Lomba di INDIANAPOLIS

INDIANAPOLIS - Valentino Rossi sudah mencatat banyak sejarah. Minggu lalu (kemarin dini hari WIB), bintang Fiat Yamaha itu menambah dua lagi sejarah.

Pembalap Italia itu menjadi pembalap MotoGP pertama yang meraih kemenangan di sirkuit legendaris Indianapolis Motor Speedway, Amerika Serikat. Dia juga mencatat kemenangan nomor 69 di kelas tertinggi, memecahkan rekor Giacomo Agostini.

Plus, kemenangan itu membuatnya semakin dekat dengan gelar juara dunia 2008, gelar keenamnya di kelas tertinggi. Dengan victory di Indy, Rossi kini punya 287 poin. Pesaing terdekatnya, andalan Ducati Marlboro Casey Stoner, hanya finis keempat, memiliki total 200 poin.

Dengan hanya tiga lomba tersisa, dengan 75 poin maksimal, Rossi tak perlu lagi memaksakan diri. Pada lomba berikutnya di Motegi, Jepang, 28 September nanti, Rossi bisa finis di belakang Stoner dan tetap menjadi champion. Yang penting, beda poin di penghujung lomba itu harus minimal 76.

Balapan di Indianapolis sendiri tidak berlangsung sesuai rencana. Hujan angin yang mengganggu sepanjang akhir pekan kembali mengacaukan suasana. Gara-gara cuaca buruk, lomba kelas 125 cc harus dihentikan sebelum waktunya (16 dari 23 lap). Lomba kelas 250 cc lantas ditunda setelah MotoGP, dan kemudian dibatalkan sepenuhnya karena cuaca tidak memungkinkan.

Lomba MotoGP masih berlangsung sesuai rencana. Ketika jadwal start pukul 15.00 waktu setempat, kondisi lintasan sudah memungkinkan. Start dari pole position, Rossi sempat melorot ke posisi empat. Casey Stoner melejit ke depan, diikuti favorit tuan rumah Nicky Hayden (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso (JiR Team Scot Honda).

Belum ada satu lap, Dovizioso memimpin lomba. Hayden ganti memimpin pada lap ketiga, dibuntuti Rossi. Selama sepuluh putaran, Hayden dan Rossi bergantian mencatat fastest lap, menjauh dari pembalap lain di belakang.

Rossi lantas menyalip Hayden pada lap 14, lantas menjauh dan menjauh. Sempat hampir jatuh pada putaran 17, Rossi tetap di depan ketika hujan dan angin menyerbu lintasan. Bendera merah pun harus dikibarkan, pertanda lomba dihentikan sebelum waktunya. Hasil lomba lantas diambil dari penghujung lap 20. Sempat ada pembicaraan untuk me-restart lomba begitu cuaca membaik, tapi para pembalap minta agar lomba dihentikan saja.

Rossi merasa keputusan menghentikan lomba itu benar. "Anginnya luar biasa. Hujannya deras, kita tak bisa melihat apa-apa. Di trek lurus, ada hempasan angin yang membuat motor tak terkendali," Paparnya.

Sebagai pemimpin lomba, Rossi punya opsi mengangkat tangan, minta lomba dihentikan. Tapi dia tak mau melakukannya. "Saya tak mau dibilang minta berhenti karena sedang memimpin," ucapnya.

Pembalap berjulukan The Doctor itu menegaskan, kondisi benar-benar parah. "Angin adalah masalah utama. Kita tak mungkin melaju di trek lurus utama. Ada kaleng bir, gelas kertas, dan kantong plastik bertebaran di lintasan. Benar-benar berantakan. Bahkan rumput pun lepas dari tanah," jelasnya.

Hayden, meski kalah, juga mengaku lega. Ketika hujan kembali turun, dia mengaku ban basahnya sudah kehabisan alur. Kalau diteruskan, hasilnya bisa membahayakan. Apalagi, ini adalah podium pertamanya tahun ini, hasil terbaiknya sejak meraih kemenangan di Laguna Seca, California, pada 2006 lalu.

Hayden juga tidak dalam kondisi fit. Dia masih harus pakai tongkat untuk berjalan naik podium, karena mengalami cedera tumit gara-gara tampil di X-Games (motor trail) beberapa pekan lalu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim, keluarga, para fans, dan semua yang terus mendukung saya. Belakangan jalan saya tidaklah mulus. Tapi itulah hidup," ucap pembalap yang tahun depan pindah ke Ducati Marlboro itu.

0 komentar: